Kecelakaan kereta api di Cicalengka Bandung – Para ahli mengatakan kecelakaan KA Cikalenka-Bandung memerlukan sistem mati otomatis, meski mahal

Estimated read time 6 min read

Di jalan kecelakaan ini, pemerintah sebenarnya sedang melakukan pembangunan kereta dua jalur melalui Kementerian Perhubungan.

 

Dewan Transportasi Finlandia telah berulang kali mengumumkan bahwa proyek jalur kereta baru dilaksanakan untuk meningkatkan layanan bagi pengguna kereta api, yaitu. untuk mempersingkat waktu perjalanan.

 

Aspek keselamatan tidak pernah disebutkan sebagai tujuan utama pembangunan jalur ganda.

 

Misalnya, Harno Trimadi, Direktur Infrastruktur Kereta Api Kementerian Jalan, mengklaim pada Februari 2022 bahwa proyek dua jalur akan mengurangi waktu perjalanan dan dapat meningkatkan jumlah penumpang hingga 25%.

 

Keberadaan jalur ganda ini akan mengurangi waktu tempuh jalur Bandung-Cicalengka yang saat ini memakan waktu 43 menit. Kami berharap dengan dibangunnya jalur ganda ini, kami bisa mencapainya dalam waktu 30 menit, katanya. Saat itu

 

Harno divonis lima tahun penjara pada bulan Desember lalu untuk perbaikan perlintasan sebidang di Jawa dan Sumatera hingga tahun anggaran 2022 karena suap.

 

Kronologis Tabrakan Kereta Api

Saat tabrakan KA terjadi pada Jumat (01/05), Jalur Bandung Raya baru saja meninggalkan Stasiun Haurpuguri dan sedang dalam perjalanan menuju tujuan akhirnya, Stasiun Cicalengka. Sedangkan KA Turangga telah melewati Stasiun Garut dan menuju Stasiun Bandung.

 

Humas Daop 2 Bandung Ayep Hanapi mengatakan, pada pukul 06.03 WIB dua kereta dipanggil di jalan antara Stasiun Haurpuguri dan Stasiun Cicalengka. Tabrakan terjadi di satu jalur.

 

Sesuai peraturan lalu lintas jalur Haurpugur-Cicalengka, hanya satu kereta api yang dapat melintas dalam satu jalur. Ayep bilang, monorel menjadi prioritas kereta api jarak jauh. Artinya, kereta lokal harus berhenti dan menunggu jalurnya kosong.

 

“Kereta lokal sudah menunggu di stasiun, jika sudah pada jarak aman, kereta bisa melanjutkan perjalanan,” kata Ayep.

 

“Intinya pada jalur Cicalengka-Haurpugur hanya boleh ada satu kereta api pada satu seksi,”; dia berkata.

 

Pengelolaan lalu lintas pada jalur ini dikoordinasikan oleh Pengusaha Perjalanan Kereta Api (PPKA).

 

Namun PT KAI memastikan hingga saat ini belum bisa menyebabkan tabrakan antara KA Turangga dan KA Commuter Line Bandung Raya. Kesimpulan atas kasus ini menunggu penyelidikan Komite Nasional Keselamatan Jalan (KNTK), kata Ayep Hanapi.

 

Ada yang terlempar ke bawah

Dalam video yang beredar di media sosial, kecelakaan itu tertunda dan ada pula arus yang terbawa arus.

 

Saksi mata Herry Aliyudin yang berada di salah satu kereta menceritakan pengalamannya atas kejadian naas tersebut kepada jurnalis asal Bandung, Yuli Saputra, yang melapor untuk BBC News Indonesia.

 

Pagi itu, sambil duduk di gerbong nomor 3, Harry bersiap turun dari kereta, karena kereta Turangga yang ia tumpangi hendak mencapai tujuan akhirnya yaitu Stasiun Bandung.

 

Tepat setelah pramugari mengambil selimut, tiba-tiba dia merasakan kereta mengerem secara tiba-tiba. Kecelakaan terjadi segera setelahnya. Tangannya secara refleks meraih kursi di depannya.

 

“Di sekitar saya saya lihat banyak orang yang terlempar, masih di tiga gerobak. Jadi ada yang terlempar, ada yang tengkurap,” kata Herry, Jumat (01/05).

 

Bahkan ada anak kecil yang tengkurap, dia sudah bangun dari kursi. Lalu hampir semua paket di atas terjatuh. Termasuk koper yang saya bawa, saya tidak tahu di mana,” jelasnya kemudian.

 

Herry hanya mengalami luka ringan di bagian kaki, namun beberapa penumpang tampak mengalami luka berat, kata Herry: “ada yang hidungnya berdarah, ada yang ada darah di pelipisnya.”

 

Awalnya dia mengira keretanya mengecewakan, namun saat dia melangkah keluar pintu, dia melihat lokomotif kereta api di lokomotif kereta Turangga.

 

“Saya lihat lokomotif lain, lokomotif kereta lokal, berhenti di atas lokomotif kereta Turangga. Saya bilang itu tabrakan kami,” ujarnya.

 

Kereta yang dikendarainya mengecewakan.

 

Saat turun dari kereta, dia melihat pramugari, yang beberapa menit sebelumnya mengambil selimut, terjepit di antara beberapa gerbong yang rusak.

 

“Aku lihat tangannya masih minta tolong,” katanya.

 

“Dia di gerbong empat, kalau tidak salah dia di gerbong empat dengan gerbong makan, jadi pramugarinya terjebak.”

 

Namun, polisi menyuruh dia dan penumpang lainnya untuk menjauh karena asap mulai keluar dari gerbong.

 

“Asap yang datang adalah Turanggaa yang asli hancur. Sehingga besi-besi rodanya terlepas”;.

 

Herry meminta maaf atas lambatnya datangnya bantuan. Namun, ia menyadari hal itu karena sulitnya menuju ke sana.

 

“Saya melihat Turangga memanggil awak kereta berkali-kali hingga mereka terlihat sedikit panik dan meminta bantuan agar segera datang, mungkin lebih dari satu jam dan tidak terjadi apa-apa.”

 

“Jadi kita jalan saja ke sana. Saat itulah beberapa ambulans berada di lokasi kejadian,” dia berkata.

 

Jumlah korban

Pada Jumat (1/5) malam, Direktur Utama KA Risal Wasal mengumumkan empat orang tewas dan 37 orang luka-luka.

 

Ia memastikan tidak ada korban luka di antara penumpang.

 

“Korban meninggal dunia terdiri dari satu orang masinis, satu orang asisten pengemudi, satu orang satpam Stasiun Cimekar dan satu orang petugas KA Turangga,”; kata Risal dalam keterangan tertulis yang diperoleh BBC News Indonesia, Jumat malam (1 Mei).

 

Sebelumnya Polda Jabar mengumumkan sedikitnya tiga orang tewas dalam kecelakaan tersebut. Korban ketiga tersebut merupakan pengemudi dan asisten pengemudi KA Commuter Line Bandung Raya serta pramugari KA Turangga.

 

Namun sekitar pukul 11.30 WIB keluar perkembangan terkini mengenai jumlah korban jiwa. Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy yang berada di lokasi kejadian mengatakan, dua orang tewas yakni pengemudi dan asisten pengemudi kereta Commuter Line Bandung Raya.

 

Namun Muhadjir, Merujuk pada sejumlah petugas di lokasi kejadian, mengatakan masih ada dua orang di dalam gerbong tersebut. Tim penyelamat yang dikoordinasikan Basarnas saat ini sedang berupaya mengevakuasi kedua korban.

 

“Masih ditentukan status korban kedua. Kami berharap bisa diselamatkan,” kata Muhadjir.

 

“Basarna sudah punya beberapa rencana. Rencana pertama adalah menarik gerobak agar petugas penyelamat bisa masuk ke dalam. “Jika rencana ini tidak bisa dilaksanakan, kereta akan dipotong,” ujarnya. kata sang Muhajir.

Jumat sore, PT KAI secara resmi mengumumkan bahwa kedua korban di dalam kereta tersebut juga tewas. Keduanya merupakan kondektur sekaligus penjaga kereta Turangga.

 

Sebanyak empat orang tewas dalam kecelakaan kereta api ini.

 

Saat terjadi tabrakan, KA Turangga mengangkut 287 penumpang, kata Juru Bicara PT KAI DAOP 2 Ayep Hanapi. Penumpang KA Commuter Line Bandung Raya berjumlah 191 orang.

 

Akibat tabrakan tersebut, jalur kereta api antara Haupgur dan Cikalenka “untuk sementara tidak dapat dilalui,” kata pejabat PT KAI dalam keterangan tertulisnya.

Perusahaan telah meminta maaf atas gangguan bisnis akibat kecelakaan tersebut, kata Sekretaris Perusahaan dan Wakil Presiden KAI Raden Agus Dwinant Budiaji, Jumat (05/01).

Untuk perjalanan kereta api yang melalui wilayah Haupgur-Chikalenka, KAI akan berusaha mengembangkan pola pengoperasian berupa dan memutar dengan menggunakan sarana transportasi lain,” jelasnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours