Dugaan Pelanggaran SOP Berujung Pemecatan Petugas Polisi yang Menangkap Saipul Jamil.

Estimated read time 4 min read

Jakarta – Fasnewsone.com. Penyerangan polisi terhadap penyanyi dangdut Saipul Jamil dan asistennya Steven Arthur Ristiady membuat heboh publik. Namun, belakangan diketahui hasil tes narkoba Saipul Jamil negatif setelah tes urin dan rambut.

Hal ini berujung pada penyidikan Propam oleh pihak penangkapan Polsek Tambora. Polisi kemudian dibebastugaskan sambil menunggu penyelidikan.

 

Pada Jumat (5/1/2024), Saipul Jamil dan asistennya Steven dikabarkan disergap saat berada di dalam mobil jurusan bus di Kecamatan Jelambari, Jakarta Barat. Penyergapan ini berubah menjadi tontonan saat Saipul berteriak histeris ke arah Jamil.

 

Saipul Jamil – yang saat itu tidak sadar disergap polisi — kemudian berteriak minta tolong sambil memanggil polisi dan tim Begaland. Saipul Jam kemudian diborgol dan dibawa ke kantor polisi untuk diperiksa.

 

Usai tes urine dan rambut, Saipul Jamil keluar dari kantor polisi. Polres Metro Jakarta Barat mengakui anggota Polsek Tambora melakukan kesalahan prosedur dalam penangkapan Saipul Jamil.

 

Polisi yang Tangkap Saipul Jamil Dibebastugaskan

Polres Metro Jakarta Barat mengatakan anggota Polsek Tambora menangkap Saipul Jamil dan asistennya karena diduga melanggar SOP. Seorang anggota Satuan Narkoba Polres Tambora juga diberhentikan terkait pemeriksaan Propam Polres Metro Jakarta Barat.

 

“Untuk menjamin objektivitas dan menghindari konflik kepentingan, Propam Polres Jakarta Barat memberhentikan anggota Satuan Narkoba Polres Tambora yang ikut serta dalam penangkapan pelaku kejahatan narkoba sambil menunggu penyidikan,” lapor Publik Polres Metro Jakarta Barat. Pernyataan Terkait, dikutip Rabu (1 Oktober 2024).

 

Meski Saipul Jamil akhirnya memahami upaya Polsek Tambora dalam memberantas kecanduan narkoba, namun Polres Metro Jakarta Barat terus menyelidiki anggota tersebut.

 

“Mengingat pengejaran dan penangkapan pelaku narkoba diduga anggotanya melanggar prosedur penanganan,” demikian siaran pers Polres Metro Jakarta Barat.

 

Kapolres Metro Jakarta Barat M Syahduddi mengatakan, pihaknya mengapresiasi anggota Satpolsek Tambora atas upayanya dalam memberantas narkoba. Meski demikian, Syahduddi menegaskan tak segan-segan memberikan sanksi kepada anggota yang melakukan pelanggaran.

 

“Di satu sisi kami mengapresiasi upaya anggota Satres Narkoba Polres Tambora dalam melakukan penegakan hukum dan pemberantasan narkoba di wilayahnya, namun di sisi lain jika dalam tindakannya terdapat indikasi pelanggaran prosedur. Takut menghukum anggota yang melanggar,” kata Syahdudi.

 

“Dan kami jamin Propam akan menyelidiki secara objektif anggota yang terlibat dalam penangkapan tersebut dan mampu memberikan rasa keadilan kepada semua pihak,” tambah Syahdudi.

 

Diketahui, Saipul Jamil dan ajudannya terjaring penyergapan di sebuah jalur bus di kawasan Jelambar, Jakarta Barat, Jumat, 5 Januari 2024. Saipul Jamil sempat meneriaki polisi yang menangkapnya dengan sebutan and#039;begaland#039; saat itu.

 

Belakangan setelah dites rambut, Saipul Jamil dinyatakan negatif narkoba. Saipul Jamil kemudian dipulangkan setelah dimintai keterangan polisi.

Pria Berbaju Merah

 

Saipul Jamil dan asistennya Steven Arthur Ristiady masuk ke dalam mobil saat menyeberang jalan di kawasan Jelambar, Jakarta Barat pada Jumat, 5 Januari 2024. Yang menjadi pusat penangkapan Saipul Jamil adalah seorang pria berkemeja merah.

 

Pria berkemeja merah dan berhelm menabrak Steven. Belakangan, Polres Metro Jakarta Barat menggelar jumpa pers dan mengumumkan pria berkemeja merah itu bukan anggota polisi.

 

Hasil tes urine dan rambut kemudian menunjukkan Saipul Jamil negatif narkoba. Saipul Jamil pun dibebaskan polisi dan nama asistennya diketahui setelah tersangka lolos tes narkoba.

 

Siapa pria berbaju merah itu? Polres Metro Jakarta Barat mengatakan pria berkemeja merah itu bukan anggota Satuan Narkoba Polres Tambora.

 

“Melihat video dia memukul kaca, meninju tersangka S dan juga mengumpat dengan kata-kata kasar, setelah dilakukan cross check terhadap 3 orang yang ada di lokasi kejadian dan juga video tersebut, ternyata bukan anggota kami,”; kata Kombes M Syahduddi kepada wartawan di Polsek Tambora, Sabtu (1 Juni 2024).

 

Pria Berbaju Merah Diselidiki Polisi

Syahduddi mengatakan, pihaknya masih mendalami pelaku penonjok Steven saat penangkapan. Menurutnya, sejumlah warga berinisiatif mengejar Steven saat peristiwa penangkapan itu terjadi.

 

“Jadi sedang kami dalami karena saat kendaraan tersebut berperilaku tidak menentu di jalan dan bertabrakan dengan beberapa pengemudi lain, masyarakat melakukan pengejaran,”; dia berkata.

 

Dia mengatakan, anggota Polsek Tambora tidak memukuli Steven atau melontarkan kata-kata kasar kepadanya. Ia mengatakan, pihaknya masih memburu pelaku penyerangan tersebut.

 

“Dan ketika mereka menemukannya, mereka juga mencoba membukanya, dan di video itu ada orang berkerudung merah marun, kalau tidak salah setelah dicek, itu bukan polisi. Jadi kita cari orang itu juga, jadi kacau, gimana mas nanti SJ cari tahu. Faktanya di lapangan, petugas di lapangan tidak menganiaya atau berkata kasar kepada pelaku yang mengatasnamakan S, ”ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours